Saat seseorang mendengar kata
php pasti banyak makna atau arti yang terlintas difikiran orang tersebut.
Apalagi orang tersebut menjadi korban php. Seperti yang dialami oleh seseorang
cewek... sebut saja Rina.
Rina salah satu cewek yang menjadi korban
bencana php. Padahal Rina termasuk cewek yang enggak rentan ge-er. Tetapi
saat Rina bertemu dengan seorang cowok. Cowok ini lumayanlah. Ini yang buat, Rina tertarik sama dia. Kenapa?
Bingung, ya? Sama.
Alkisah di suatu hari di timeline
saya ada seorang cowok bernama… sebut aja Andi, yang berteman dekat dengan
Rina. Mereka dekeeettt banget sampai semua orang, yang kenal dengan mereka
tentunya, beranggapan kalau mereka sedang pdkt dan sebentar lagi pasti jadian.
Bukannya saya iseng atau gak ada kerjaan atau malah dengan sengaja ngikutin
perkembangan “pertemanan” mereka (bahasa gaulnya: kepo) tapi secara mereka
sering banget retweet satu sama lain, iya retweet lho bukan mention, jadi mau
gak mau saya bisa lihat obrolan mereka di timeline saya. Jadi ceritanya mereka
sudah berteman akrab beberapa bulan. Mereka berdua tuh istilahnya udah jadi
objek ledekan ciyeciyeee temen-temennya dan tinggal tunggu waktu yang tepat
untuk jadian. Awal dari Rina dan doi komunikasi adalah karena
mereka satu ekskul, otomatis sering
bertanya kalau ada kegiatan, dan semacamnya. Dari mulai orang pulang sekolah
sampai larut malam mereka enggak berhenti smsan. Kalau Rina balas smsnya lama,
doi pasti nyariin. Kalau Rina enggak balas dan doi kira Reina udah tidur, doi pasti sms, “Lu udah tidur?
Cepeeeet bangeeet sih.” Nah, ketahuankan doi enggak pengen ditinggal tidur,
masih mau ditemenin sama Rina. Kentara banget.
Kalau Rina cemberut di sekolah, pulang sekolah pasti doi langsung sms,
“lu kenapa sih? Seharian tadi cemberut.” Ini bikin Rina ngerasa diperhatikan.
Pernah juga pagi-pagi habis subuh, doi ngirim sms lirik lagu rindu gitu. Udah
pasti buat Rina. Pertamanya Rina tanya dia ngelak, kedua kalinya dia jujur. Rina
emang ngangenin, hoho.
Akhirnya Rina ngerasa nyaman. Tapi, sejak awal Rina enggak ada
perasaan apa-apa, karena ada orang lain yang Rina suka. Tapi,
makin lama cowok ini makin bikin greget.
Eiitttss, tunggu duluuu… bukan
galau namanya kalau jalannya mulus-mulus aja. Normalnya anak ababil pdkt itu
kan biasanya paling lama sebulan ya, tapi disini si cowok belum juga nembak si
cewek padahal mereka udah deket lebih dari tiga bulanan. Ada yang aneh? Tentu.
Bikin si cewek galau dong? Sudah pasti. Bisa dibilang cowoknya PHP dong? Nah!
Suatu hari Rina dengar isu, katanya doi udah taken. WHATTTT? Rina
enggak percaya. Ia segera cari tahu, Rina ngepoin twitternya, ngecek status bm
cewek yang dikabarin taken sama dia. Rina hampir nangis, eh bukan hampir malah,
tapi menangis kejeeerrr. Karena apa? Karena dia heran, dia enggak suka sama
cowok itu, tapi kenapa bisa nangis? Inikah cinta? #eaaa Rina ketawa aja
ngetawain dirinya sendiri. So stupid. Lalu Rina pun mengirim pesan singkat sama si doi “kamu udah pacaran?
Kapan?”. Karena si doi nggak bales si Rina pun sms berulang-ulang , tetapi
tetap aja nggak direspon. Akhornya Rina menelfonsi doi tetapi ttidak juga
diangkat, malah yang lebih buruk lagi telfonnya di reject. Rina pun hanya bisa
memendam rasa kesal dan penasaran di dalam hati.
Balik ke cerita tadi, nah si Rina
yang awalnya ngarep dan memang dikasih harapan oleh Andi maka menjadi galau.
Twit-twitnya dipenuhi oleh retweetan dari akun-akun galau yang menyatakan kapan
sih sebenernya mau diresmikan? Jadi inget satu lagu yang liriknya, “Mau
dibawa kemana hubungan kita….” #eeaaa kayaknya cocok tuh jadi
theme-song para galauwati yang sedang menunggu ditembak gebetannya. Tenang
girls, Tuhan bersama mereka yang tak kunjung juga ditembak oleh gebetannya #eeaaa
#pukpuk
Hari berganti hari dan Andi pun
makin jauh dari Rina. Sebenarnya gak ada masalah diantara mereka, tapi mungkin
Rina yang sudah enough dan tak tahan lagi menunggu Andi, mencoba sedikit
demi sedikit belajar untuk hidup tanpa Andi #eeaaaa maksudnya biar si
Andi ngerasa dan coba mendekati Rina kembali. Ibarat main layang-layang, Rina
tahu kapan harus menarik dan mengulur benang agar tidak putus terbawa angin
ditengah jalan. Tapi dugaan Rina salah, semakin ia menjauh dari Andi maka
semakin acuh saja respon Andi terhadapnya. Rina yang lagi-lagi hanya bisa
mengutarakan perasaannya lewat twit-twit galau merasa jadi semakin terzalimi. Karena
timeline saya penuh dengan twit-twit galau Rina, saya pun ngetwitt “ buka
twitter isinya galau semua”.
Hubungan mereka jadi semakin
menarik ketika Andi berkenalan dengan cewek lain yang bernama… sebut aja Diah.
Awalnya mereka hanya suka saling ledek di twitter karena Andi ini memang
terkenal sebagai cowok yang suka bercanda dan ramah terhadap siapa saja. Makin
galaulah Rina. Rina pun kenal dekat dengan Diah. Dan yang lucunya, ketika Diah
sedang main ledek-ledekkan dengan Andi, kadang Rina suka meledek keduanya.
Bilang kayaknya cocok lah, ciyeciyeee lah, ini-itu lah, dsb. Padahal saya tahu
di lubuk hati Rina yang terdalam pasti sedang sedih atau kesel karena Andi
sekarang lebih care ke Diah.
Diah: “Makasih ya @Andi udah
mau temenin gue ngerjain tugas hari ini..”
Rina: mention @Diah: “Ciyeciyeeee yang abis belajar bareng @Andi kayaknya
elo berdua cocok banget deh, Jangan lupa peje-nya yaa…” (Padahal dalam hati
gondok setengah mati) dan beberapa menit kemudian..
Rina: RT @JLEBTweet: “Tak ada yg lebih indah daripada jatuh cinta pada
sahabat sendiri, tapi kadang sahabat memang ditakdirkan hanya untuk menjadi
sahabat.”
Rina: RT @JLEBTweet: “Rindu itu semu, se-semu harapan yang kau ditujukan ke
aku..”
Rina: RT @JLEBTweet: “Aku bersandiwara seakan ikut senang waktu kamu
mendapatkan cinta, padahal hatiku terpuruk cintaku bertepuk sebelah tangan.”
Beberapa minggu berlalu,
hubungan “pertemanan” antara Andi dan Diah makin akrab yang berbanding lurus
dengan makin galaunya timeline twitter Rina. Saya gak habis fikir, tegar sekali
Rina bisa ikut-ikutan meledek mereka berdua padahal saya tahu pasti perasaannya
sudah gak karuan. Kalau saya jadi Rina, pilihannya hanya dua. Pertama, pasti
saya akan secuek mungkin dengan update-an twitter Andi malah kalau bisa saya
langsung kalau off kalau melihat Andi online dengan RT-an nya dengan Diah.
Kedua, saya akan langsung unfollow atau kalau mau lebih sadis, block sambil
lambai-lambai sapu tangan ke muka, eh ke twitter Andi. Beberapa hari berselang,
saya dengar kabar kalau Andi dan Diah sudah jadian. Mau ketawa tapi kasian, mau
kasian juga yang dikasianin malah ngasih selamat ke mereka berdua. Diluarnya
sih ngasih selamat, tapi saya yakin kedepannya timeline twitter saya akan
semakin deras mengalir twit-twit galau dari Rina
Intinya “Aku suka kamu, kita
mulai deket, udah deket banget, lalu dia dateng, kamu suka dia, aku di
tinggal..” #jleb #eeaaa