Jumat, 14 Oktober 2016

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN BUNGA


          BUNGA (KELOPAK, MAHKOTA DAN TENDA BUNGA)      
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan
Yang diampu oleh Bapak Agil Lepiyanto.,M.Pd
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Julsa Arofian(15320012)
Siti Anjarwati (15320020)
Anggita Widya Sari (15320025)
Hendra Gunawan (15320011)
Desi Hartina (15320040)
Yuyun Sri Wahyuni (15320024)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
MEI 2016


KATA PENGANTAR

     Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas limpahan nikmat dan karunia-Nya jualah kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul Bunga( kelopak,mahkota,dan tenda bunga)’’. Makalah ini disusun dalam rangka untuk  menyelesaikan tugas yang diberikan.

Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, disana sini banyak sekali kekurangan dan kelemahan. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami  dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Metro ,  Mei 2016


Penyusun             



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan. 
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.

B.   Rumusan Masalah
1.    Untuk mengetahui mahkota,kelopak,dan tenda bunga.
2.    Untuk  mengetahui bentuk dari mahkota,kelopak,dan tenda bunga.
3.    Untuk mengetahui fungsi dari mahkota,kelopak,dan tenda bunga.

C.   Tujuan
1.    Untuk mengetahui Mahkota Bunga
2.    Untuk mengetahui Kelopak Bunga
3.    Untuk mengetahui Tenda Bunga.




















BAB II
PEMBAHASAN
A.   Kelopak Bunga (Calyx)
Kelopak bunga  atau  calyx adalah perhiasan bunga (perianthium) yang terletak pada lingkaran terluar. Helai kelopak bunga disebut sebagai sepal (dari penyingkatan bahasa Latin separatus "terpisah" + petalum "petal").
Kelopak biasanya berwarna hijau dan kurang menarik apabila dibandingkan dengan mahkota bunga. Kelopak bunga menutupi bagian bunga lainnya ketika bunga masih belum mekar (kuncup). Secara morfologi, kelopak bunga (dan juga bagian-bagian bunga lainnya) adalah modifikasi dari daun.
Tidak semua bunga memiliki kelopak. Selain itu, ada pula bunga yang kelopak dan mahkota bunganya sukar dibedakan, sehingga helai perhiasan bunganya disebut sebagai tenda bunga (tepal).

Kelopak (calyx)
 Daun –daun hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,biasanya berwarna hijau,lebih kecil dan lebih kasar  dari pada hiasan bunga yang sebelah dalam . Bagian ini disebut kelopak (calyx).
                     Kelopak itu berguna sebagai pelindung bunga ,terutama bunga masih kuncup (sebelum mekar). Jika bunga sudah mengadakan persarian dan pembuahan,biasanya kelopak lalu runtuh ,jarang sekali tetap sampai terbentuk buah. Kelopak yang tetap dan akhirnya ikut merupakan bagian buah misalnya pada ciplukan (physalis minimal L ), terong (Solanum melongena L).
                 Kelopak merupakan bagian hiasan bunga yang masih jelas sebagai organ yang berasal dari daun . Selain warnanya yang biasanya hijau , juga bentuknya banyak yang menyerupai daun, jarang mempunyai bentuk yang lain, misalnya seperti bulu ,seperti terdapat pada bunga  tumbuhan yang termasuk  suku Compositae.
Pada bunga daun putri (Mussaenda frondosa L ). Salah satu daun kelopaknya amat lebar , bentuk daun biasa dan mempunyai warna yang menarik ,seakan-akan  supaya mendapat perhatian , oleh sebab itu daun ini juga dinamakan daun pemikat  (“lokblad “).
               Daun  pemikat terdapat pula pada bunga tumbuhan lain,hanya saja tidak berasal dari daun kelopak ,seperti misalnya pada bugenvil  (bougginvillea spectabilis wild). Yang pada setiap kelompok bunga terdapat 3 bunga, masing- masing dengan satu daun pemikat yang berkumpul menjadi satu kelompok ,seakan akan hanya merupakan satu bunga saja ,dan warna daun pemikat inilah yang menyebabkan orang banyak  mananam bugenvil sebagai tanaman hias.Disini daun pemikat adalah metamorfosis  daun pelindung ,bukan metamorfosis daun kelopak.

Pada tumbuhan yang tergolong dalam suku malvaceae, seprti misalnya kapas (Gossypium sp.), kembang sepatu (Hibiscus rosa – sinensis L.) di luar lingkaran kelopak bunga , bunganya masih mempuyai daun-daun yang meyerupai kelopak , yang pada kapas justru  amat besar dan meyelubungi seluruh bunga,yang disebut kelopak tambahan (epicalyx).
Kelopak tersusun atas bagian-bagian yang disebut daun kelopak (sepala), yang mempunyai sifat-sifat berbeda.
a.    Berlekatan (gamesopalus), hanya bagian bawah yang saling berlekatan, bagian atas yang berupa pancung-pancung tetap bebas.
Menurut panjang pendeknya bagian pancung-pancungnya, dibagi lagi:
1.    Berbagi (partitus), hanya bagian kecil daun-daun saja yang berlekatan, pancung-pancungnya panjang, lebih dari separoh panjang kelopak.
2.    Bercangap (fissus), bagian yang berlekatan meliputi separoh panjang kelopak, jadi pancung-pancungnya juga separoh.
3.    Berlekuk (lobatus), bagian yang berlekatan lebih dari separoh panjang kelopak, pancung-pancungnya pendek saja.

b.    Lepas atau bebas (polysepalus), daun kelopak antara yang satu dengan yang lainnya benar-benar terpisah, sama sekali tidak berlekatan.
Melihat simetrinya, bentuk kelopak yang bermacam-macam itu, dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu:
§  Beraturan atau aktinomorf (regularis, actinomorphus), jika kelopak dapat dibagi menjadi 2 bagian yang simetri/setangkup. Kelopak yang beraturan melipuiti kelopak –kelopak yang berbentuk :
Ø  Bintang (rotatus atau stellatus)
Ø  Tabung (tubulosus)
Ø  Terompet (hypocrateriformis)
Ø  Mangkuk (urceolatus)
Ø  Piala
Ø  Corong (infundibuliformis)
Ø  Lonceng (campanulatus)

§  Setangkup tunggal atau zigomorf (zygomorphus), jika bersimetris satu. Dapat kita jumpai pada kelopak yang:
Ø  Bertaji (calcaratus),pada bunga pacar air (Impatiens balsamina L.)    
Ø  Berbibir (labiatus), yaitu kelopak  yang bagian bawahnya berlekatan berbentuk tabung  atau buluh. Bagian atasnya berbelah dua seperti bibir atas dan bawah , misalnya pada bunga salvia (Salvia spelendens Ker-Gawl).

Walaupun tadi telah dikemukakan ,bahwa kelopak biasanya berwarna hijau seperti daun biasa ,tidak berarti bahwa mengenai hal itu tdak ada pengecualian sama sekali. Nyatanya  adanya kelopak yang mempunyai warna yang menarik  seperti tajuk bunga , misalnya pada bunga asam (Tamarindus indica L.)
 Adapula yang lain berwarna  juga bersifat tebal,berdaging dan dapat dimakan misalnya pada tumbuhan  yang lazimnya dinamakan prambos , tetapi sebenarnya adalah sejenis rosella (Hibiscus sabdariffa fa. victor).
B.   Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (Corolla)
Tajuk bunga atau mahkota bunga merupakan hiasan bunga yang terdapat disebelah dalam kelopak, umumnya lebih besar, dengan warna yang indah dan menarikdengan bentuk susunan yang bagus, tidak jarang pula mempunyai bau yang harum atau sedap (tetapi banyak pula yang sama sekali tidak berbau atau malahan mempunyai bau yang busuk seperti bangkai), dianggapnya warna yang indah atau baunya tadilah yang menyebabkan serangga tertarik pada bunga (juga binatang-binatang lain, misalnya: burung dan kelelawar) yang sering kali datang mengunjungi bunga untuk mencari makanan. Tumbuhan memang memerlukan adanya kunjungan binatang-binatang tadi, karena mereka dapat menjadi perantara berlangsungnya penyerbukan.
Jika penyerbukan sudah terlaksana, boleh dikatakan bahwa tugas tajuk bunga sudah selesai, oleh sebab itu biasanya tajuk bunga lalu tampak menjadi layu dan kemudian gugur. Gugurnya tajuk bunga biasanya disertai oleh gugurnya benang sari dan kelopaknya.
Selain berfungsi sebagai alat yang mempunyai daya penarik, tajuk bunga juga berfungsi untuk melindungi alat-alat persarian (benang sari dan pituk) sebelum persarian dapat berlangsung.
Bagian-bagian tajuk bunga dinamakan  daun tajuk atau daun mahkota (petala) dan seperti halnya dengan daun-daun kelopak, daun-daun mahkota bunga menunjukan sifat yang berbeda-beda pula:
a.    Berlekatan (sympetalus, gamopetalus, atau monopetalus)
Dalam keadaan yang demikian, pada tajuk bunga dapat dibedakan 3 bagian berikut:
1.    Tabung atau buluh tajuk
2.    Pinggiran tajuk
3.    Leher tajuk
Selain dari itu pada daun-daun tajuk dapat pula ditemukan alat-alat tambahan, seperti misalnya sisik-sisik, rambut-rambut, dll.
b.    Lepas atau bebas (choripetalus, dialypetalus, polypetalus). Jika daun-daun tajuk terpisah-pisah satu sama lain. Dalam keadaan demikian pada setiap daun tajuk dapat dibedakan:
1.    Kuku daun tajuk (unguis), ialah bagian bawah daun tajuk yang tidak lebar dan seringkali lebih tebal daripada bagian-bagian lainnya.
2.    Helaian daun tajuk (lamina), yaitu bagian yang lebar dan biasanya tipis.
Sama halnya dengan daun-daun tajuk yang berlekatan, juga pada daun tajuk yang bebas satu sama lain itu dapat pula ditemukan alat-alat tambahan lainnya
c.    Daun-daun tajuk tidak ada atau sangat kecil sehingga sama sekali tidak menarik prhatian. Bunga tanpa tajuk bunga (apetalus) sering kali dinamakan bunga telanjang (flos nudus).
Sesuai dengan sebutan-sebutan yang digunakan untuk melukiskan daun-daun kelopak atau kelopaknya. Dasar itu dipakai pula untuk melukiskan tajuk bunga yang berlekatan. Jadi kita dapat menggunakan sebutan: tajuk bunga berbagi 5, bercangap 5 dan seterusnya, disesuaikan dengan banyaknya daun mahkota dan banyak sedikitnya perlekatannya.
Tajuk bunga pun sama halnya seperti kelopak mempunyai bentuk yang bermacam-macam dan berdasarkan simetrinya dibedakan dalam yang:
a.    Beraturan (regularis), bila tajuk bunga dapat dibagi menjadi duabagian yang setangkup dengan beberapa cara. Bentu ini juga dinamakan polisimetris atau bersimetri banyak (regularis atau actinomorhus).
tajuk bunga yang beraturan meliputi a.l. bentuk-bentuk:
1.    Bintang (rotatus atau stellatus), misalnya tajuk bunga lom­bok (Capsicum annuum L.)
2.    Tabung (tubulosus), misalnya bunga tabung pada bunga matahari (Helianthus annuus L.)
3.    Terompet (hypocrateriformis), misalnya bunga jantan pada papaya (Carica papaya L.)
4.    Mangkuk atau buyung (urceolatus),
5.    Corong (infundibuliformis), misalnya bunga kecubung (Datura mete L.)
6.    Lonceng (campanulatus), misalnya bunga ketela rambut (Ipomoea batatas Poir).


b.    setangkup tunggal, bersimetri satu, atau monosimetris (zigomorphus), jika tajuk bunga hanya dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup dengan satu cara saja.
Tajuk bunga yang monosimetris atau zigomorf seringkali mempunyai sifat atau bentuk yang khas, misalnya:
1.    bertaji (calcaratus), yaitu jika tajuk bunga mempunyai suatu bagian yang bentuknya mengingatkan kita pada taji pada kaki ayam jantan, misalnya bunga larat (Dendrobium phalaenopsis Fitzg.).
2.    berbibir (labiatus), jika tajuk bunga seakan-akan dibelah dua, sehingga tepinya merupakan dua bibir. Tajuk bunga demikian ini umum terdapat pada jenis tumbuhan yang tergolong suku Labiatae, misalnya: kemangi (Ocimum basilicum L.) dan pada beberapa suku lainnya, a.l. Acan‑haceae, Scrophulariaceae.
3.    Berbentuk seperti kupu-kupu (papilionaceus). Bunga ini mempunyai tajuk yang terdiri atas 5 daun tajuk yang bebas, tetapi 2 di antaranya lazimnya bersatu, merupakan suatu badan berbentuk sekoci atau perahu. Dua daun tajuk yang berlekatan ini biasanya sempit dan terdapat di bagian bawah, biasanya dinamakan lunas (carina). Berhadapan dengan lunas, jadi di sebelah atas terdapat sehelai daun tajuk yang paling besar (lebar) yang dinamakan bendera (vexillum). Antara kedua bagian tadi terdapat 2 daun tajuk lagi yang ke samping, satu ke kanan dan satunya lagi ke kiri. Kedua daun tajuk ini dinamakan sayap (ala). Ta­juk bunga yang demikian lazim terdapat pada kacang-­kacangan (Papilionaceae), misalnya kacang tanah (Arachis hypogaea L.), kedelai (Glycine soja Benth.), dll.
4.    bertopeng atau berkedok (personatus). Tajuk bunga mem­punyai dua bibir seperti bunga yang berbibir, akan tetapi bibir yang bawah melengkung ke atas menutupi lubang buluh ta­juk. Bagian bibir yang melengkung ke atas itulah yang dinamakan topeng atau kedok (palatum), seperti misalnya pada bunga mulut singa (Anthirrhinum majus L.).
5.    berbentuk pita (ligulatus), Bagian bawah tajuk bunga ini berlekatan mempakan buluh atau tabung yang kecil, bagian atasnya berbentuk pita (dengan pada ujungnya sering masih tampak 5 pancung-pancung), yang menunjukkan, bahwa tajuk itu sesungguhnya terdiri atas 5 daun tajuk yang berlekatan menjadi satu. Bunga ini biasanya bunga yang mandul (tidak mempunyai alat-alat kelamin), seperti misalnya bunga-bunga pinggir pada bunga matahari (Helian­thus annuus L.). Pada bunga matahari bunga ini dinamakan pula bunga pita, dan hanya berguna sebagai pemikat saja.
Tajuk bunga sungguh beraneka rupa warnanya: merah, putih, biru, kuning, merah jambu, ungu, dll. Warna tadi ada yang rata ada pula yang tidak. Ada tajuk bunga yang warnanya sebagian merah sebagian putih atau lain, ada pula yang berbintik-bintik atau Derbecak-becak, seperti banyak terdapat pada tumbuhan bastar. Tadi telah dikemukakan, bahwa tajuk bunga terutama bertugas sebagai pemikat binatang, oleh sebab itu setelah kunjungan pada bunga yang dapat menyebabkan terjadinya per­sarian, bunga seringkali lalu layu dan kemudian gugur. Biasanya umur tajuk bunga tidak seberapa lama, tetapi ada Pula bunga yang sampai berbulan-bulan belum juga menjadi layu, seperti misalnya bunga anggerik bulan (Phalaenopsis ambilis Bl.). Bila tajuk bunga menjadi layu seringkali kita lihat adanya perubahan warna, misalnya bunga kapas (Gossypium sp.), yang kalau layu berwarnamerah jambu, sedang dalam keadaan segar tajuk bunganya berwar­na kuning. Bunga yang telah layu umumnya tidak menarik lagi.


C.   Tenda Bunga (Perigonium)
Tidak semua bunga mempunyai hiasan bunga yang jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan tajuk bunganya. Berbagai jenis tumbuhan mempunyai hiasan bunga yang tidak dapat lagi dibedakan mana kelopak dan mana tajuknya, dengan lain perkataan kelopak dan tajuknya sama, baik bentuk maupun warnanya. Itulah yang disebut sebagai tenda bunga( perigonium ).
Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga dinamakan daun tenda bunga (tepala), yang menurut bentuk dan warnanya dapat dibedakan dalam 2 golongan :
1.    Serupa kelopak(calycinus), jika warnanya hijau seperti daun-daun kelopak , biasanya tak begitu besar dan tidak begitu menarik, seperti terdapat pada bunga berbagai jenis palma (palmae).
2.    Serupa tajuk(corollinus), warnanya bermacam-macam seperti warna tjuk bunga, juga biasanya lebih besar dan bentuknya seringkali amat menarik pula, bahkan sering kali lebih menarik daripada tajuk bunga sesungguhnya. Bunga yang termashyur sebagai bunga yang amat indah dan amat mahal harganya, yaitu bunga anggrek (orchidaceae), adalah bunga yang mempunyai tenda bunga yang menyerupai tajuk. Selain pada anggrek, bunga yang mempunyai tenda bungayang indah dapat kita temukan pula pada beberapa suku lainnya,a.l. lilia(liliaceae), amaril (amaryllidaceae), iris (iridaceae), dll.
Pada daun tenda bunga (yang bersifat seperti tajuk) dapat pula dibedakan dua bagiannya, yaitu kuku (ungguis) dan helaiannya (lamina).Pada daun tenda bunnga dapat pula ditemukan alat-alat tambahan yang berupa sisik-sisik atau brambut-rambut seperti pada daun kelopak atau daun tajuk.
Juga pada tenda bunga ternyata, bahwa bagian-bagiannya yang berupa daun-daun tenda bunga tadi ada yang :
§  Berlekatan (gamophyllus) (lilium longiflorum thumb.). Tenda bunga yang berlekatan memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa seperti pada tajuk yang berlekatan.
§  Lepas atau bebas(pleiophyllus) satu sama lain, seperti misalnya pada kembang sungsang (Gloriosa superb L.)
Apa yang telah diuraikan mengenai tajuk bunga dalam hubungannya dengan bentuk serta simetrinya berlaku pula untuk tenda bunga, sehingga mengenai hal itu tidak perlu diulangi lagi, tetapi cukup untuk dibandingkan saja dengan sifat-sifat yang telah disebutkan mengenai tajuk bunga.
Bentukan – bentukan seperti taji (calcar) dapat pula ditemukan pada tenda bunga, misalnya pada bunga larat ( Dendrobium phalaenopsis Fitzg).
Sementara orang beranggapan, bahwa bunga yang mempunyai tenda bunga adalah bunga yang tidak lengkap, karena dipandang kekurangan satu bagian hiasan bunga.Untuk bunga dengan tenda bunga serupa kelopak dianggap kurang tajuk, sedang untuk bunga dengan tenda bunga yang menyerupai tajuk dianggap kurang kelopaknya.



BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan

Kelopak, mahkota dan tenda bunga merupakan bagian-bagian dari bunga. Dimana bagian-bagian tersebut memiliki bentuk yang beraneka ragam sesuai dengan jenis tumbuhannya. Pada bagian itu ada yang dapat dikonsumsi seperti rosela yaitumpada bagian kelopaknya. Pada bagian mahkota berfungsi untuk menarik perhatian serangga agar terjadi penyerbukan.

















DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo.G,1985, morfologi tumbuhan  GAJAH MADA UNIVERSITY PESS,Bulaksumur,Yogyakarta.hal 159-163.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar